Foto ini saya jepret di Nissan Gallery, Tokyo Ginza. Tampak deretan mobil listrik, paling kiri itulah si Tama mobil listrik keluaran Nissan tahun 1940-an, dan yang paling kanan warna merah adalah Nissan Leaf
Tama, buatan Prince Motor yang akhirnya di merged ke Nissan.
Nissan Leaf dengan outdoor charging stationnya.
Charging station di Zama
Saya nggak mau cerita banyak, coba lihat-lihat link ini. Itu link sejarah mobil listriknya Nissan. Tidak di setiap tahun Nissan mengeluarkan mobil listrik, tapi bisa teman-teman lihat sendiri kalau mereka produksi secara konsisten dan berkelanjutan.
Kalau di tahun 1990an produksi lebih rapat dan terus produktif 2005, sampai puncaknya di tahun 2009 saat Nissan Leaf diperkenalkan. Setelah itu ya bisa google sendiri saja saat ini jadinya bagaimana.
Ini baru Nissan, Toyota juga tentunya punya sejarah panjang…
TOYOTA’S LONG HISTORY OF ELECTRIC VEHICLE DEVELOPMENT
Toyota engineers have been studying electric vehicles (EVs) for nearly 40 years and became seriously engaged in developing the technology as far back as 1971. Since that time, Toyota has made enormous strides in creating a consumer- and environmentally-friendly electric vehicle. To date, Toyota has developed the TownAce EV (van) and the Crown Majesta EV (sedan) in the Japanese market, the Toyota e-com, a two passenger concept EV, and two generations of the RAV4 EV in the U.S. market. Alongside the company’s ground-breaking hybrid, plug-in hybrid and fuel cell vehicles, EV technology represents a core component of the company’s long-term vision for sustainable mobility.
Coba lihat-lihat di sini. Pendekatan Toyota dengan mobil Hybrid saya rasa juga sangat hebat…
Honda? Suzuki? ya coba di google sendiri dapatnya apa. Belum lagi kalau bicara produsen mobil Eropa, Mercedez?
Mereka membangun tentunya tidak ada yang instant, teknologi yang mereka dapatkan dari research panjang tersebut tentu TIDAK DIBAGI atas nama rahasia dapur. Apakah Indonesia bisa melompat ke era tersebut? Harusnya bisa dengan syarat, jangan berharap bisa mengejar secara karbitan, mau proses puluhan tahun dikebut! Apalagi menganggap kalau kita berada di level yang sama dengan Jepang dan Amerika. Percayalah kalau saat ini Indonesia tertinggal sangat jauh.
Untuk mengejar, saya tekankan lagi untuk mengejar (*alias Indonesia dibelakang mereka bukan sama-sama sedang riset) kita harus punya semangat juang disertai modal yang menerus dan berkelanjutan. Kita harus melewati jalan tidak menentu yang sudah lebih dahulu di lewati kompetitor di Jepang, Amerika, Eropa. Dan tentunya hasil dari perjalanan tersebut bukan di dapat dari perjuangan 1 – 2 tahun, bayangannya mungkin bisa research puluhan tahun tanpa untung, pure research…
Kalaupun nantinya jadi mobil listrik yang “bener”, masih harus menghadapi kendala komersial alias soal laku tidaknya mobil listrik tersebut. Leafpun dipandang dari sisi komersial sangat sulit break even nya. Hingga kini baru terjual 32.000 unit untuk seluruh dunia dalam waktu 2 tahun.
Harga jual mobil listrik memang saat ini mencapai sekitar 3 kali mobil bensin. Apakah pas dengan Indonesia ya?
Nissan Heritage Museum di Zama.
trus masalah buat lo… type orang yg pesimis kayak gini nih yg bikin industri mobil/motor nasional ga ada kemajuan. untung ga semuanya kayak anda. jd masih ada orang yg mau berusaha memajukan karya nasional, entah itu tertinggal atau tidak, yg penting berusaha dulu
bukan pesimis, tapi realistis
sampeyan pernah bermimpi tinggi bro? misalnya punya mobil, rumah, moge? apakah mimpi 2 itu bisa dicapai dalam sekejap? kita musti berpikir rasional… bisa aja instan dengan hutang sana sini buat DP tapi dampak buruknya? Research sebuah mobil sudah tentu memang tidak mungkin instan… bukannya pesimis ya.. tapi lihat kenyataan.. karena orang yang berhasil itu orang yang melihat kenyataan didepan mata.. bukan orang yang mimpi buta…. mobil listrik memang adalah mimpi yang tinggi… dan kita pasti bisa mencapai itu… TAPI bukan sekarang… bukan waktu dekat ini… lihat infrastructural kita seperti apa, lihat konsumen indonesia dibidang otomotif seperti apa, masalah top speed, isu tentang suku cadang, merk minded, harga jual 2nd nya semuanya masih jadi acuan dalam memilih suatu produk… saya pikir jika ingin bikin mobil listrik dan laku dipasaran pola pikir masyarakat memang harus bergeser… seperti bergesernya nokia dulu kala…. you tell me… apakah bergesernya minded itu bisa dicapai dalam 1 – 2 tahun? jangan sampai bikin mobil trus anget2 tai ayam lho…
Serba-serbi mobil listrik putra petir
http://kickdahlan.wordpress.com/tag/mobil-listrik/
kita anggap tulisan om arantan ini sebagai masukan yang bagus, sehingga sayang modal sudah besar niat sudah menggunung, takut nantinya senasib kaya mobil SMK…
anggaplah plan A adalah yang sekarang terjadi, lancar jaya, tanpa hambatan, nah plan B, C, D, nya kan harus ada juga toh
Ribet amat sih, gak usah di bikin ribet lah, gini saja menurut saya mobil listrik itu kan hanya mengubah sumber penggerak dari mesin bahan bakar minyak/gas menjadi dinamo, seperti itu kan? Nah terus dimana sulit nya sih? Jika masalah nya top speed itu kan kaitannya dengan transmisi perbandingan rasio gear, saya rasa pake CVT saja sudah oke koq, justru yang penting adalah menyangkut kekuatan dan ketersediaan batre.
Solusi yg bagus-nya gimana Om ??
Pastinya banyak yang sudah tahu juga, coba lihat tentang proton sama Korea. Mereka awalnya sinergi dengan principal Jepang. Yang dibangun industrinya dulu, pabriknya dulu. Riset yang dilakukan pun tujuannya untuk mencapai produk terbaik, dilakukan secara tertutup dengan dimonitor tim internal.
Setuju mas..
Ga ada sesuatu yg bagus didapat secara instan. Perlu perjuangan, darah dan keringat. Bisa ja setahun produksi kayak mocin2 dahulu. Tp apa yg terjadi skrg? Lenyap ditelan bumi
step by step itu harus.
Bayi lahir ga lgsng lari. Jatuh bangun itu biasa
jd bukannya pesimis tp realistis banget
nice article mas
—
http://www.dk8000.co.nr
jd keingatan, dthn jebot (dibawah 1930an), di US udah ad penemuan mobil listrik yg make konsepnya Tesla, tp krn dinilai membahyakan bisnis industri mobil fosil, proyek ini dimatiin.
so, perjuangan Industri otomotif Jepang membangun kendaraan listrik yg bener2 perfect patut diteladani negara kita..
intinya tidak ada yang instan… kecuali mie instan… masalahnya…kembali ke pemerintah. apa mau mendukung kebijakan ini. karena kebijakan pemerintah saat ini banyak yang tidak mendukung industri dalam negeri. yang akhirnya berdampak menjadi negara tujuan pasar. untuk masalah kendaraan listrik, kita harapkan pemerintah mempunyai print biru/rencana yang jelas. berkesinambungan dari menteri yang satu ke yang lain. saat ini.. ganti menteri ganti kebijakan. print biru belum di ketahui masyarakat. serta komitmen pemerintah dalam mendukung ini. untuk sdm saya yakin bangsa ini memiliki. banyak universitas yg bagus dan kita juga punya LIPI.
agreed
Reblogged this on basheerabdulwahab.