Baru kemarin 7 Januari 2012 saya berangkat dari Surabaya dari Juanda International Airport. Juanda ini kalau menurut Kompas di sini adalah Bandara terbaik, dari 3 nominasi paling atas: Makassar dengan Sultan Hasanuddin, Soekarno Hatta Cengkareng dan terakhir Juanda di Surabaya.
Memang kalau dilihat dari nominasi bandara yang paling bagus se-Indonesia, hanya si Surabaya lah satu-satunya yang punya area drop-off dengan area tertutup atap, apalagi di Juanda atapnya model rangka space-truss jadi kesannya modern.
Saya pergi dari Malang menuju bandara Juanda melewati tol terus tanpa harus masuk ke kota Surabayanya. Foto di atas adalah gerbang terakhir sebelum masuk Juanda. Model gerbangnya sejak beberapa pintu tol adalah sama dan lengkungannya memberikan identitas kuat dan sederhana.
Ini masih di pelataran luarnya pun keren, bersih, lantai mengkilat. Memang airportnya juga keren dan kesannya lebih friendly dan warm kalau di banding dengan Makassar.
Akses Wi-Fi juga saya dapatkan gratis sepertinya memang di setiap kota besar, Wi-Fi menjadi fasilitas gratis bandara. Sayangnya Wi-Fi di Juanda sungguh pelan. Juga banner atas sangat mengganggu, beberapa website tidak berhasil saya akses kemungkinan karena banner ini, salah satu yang tidak bisa di akses adalah Facebook.
Banner atas, semua halaman akan terpotong oleh banner ini. Banner tengah pun tulisannya terpotong… “Available Space” banner yang kanan malah filenya nggak ketemu, gimana sih ya?
Sedikit kritik
Soal boarding room yang baru dibuka sekitar sejam sebelum keberangkatan. Memang sepertinya karena keterbatasan ruangan, boarding room baru dibuka kalau jadwal sudah benar-benar dekat.
Jadi waktu saya bisa masuk ke boarding room pun, ada 2 jadwal Garuda yang hanya berselisih sekitar sejaman. Jadi penumpang yang flight awal belum boarding, tapi penumpang sebelumnya sudah pada masuk.
Juga boarding room tidak punya akses ke kamar kecil. Sehingga setelah kita diperiksa security, masuk boarding room, kalau kebetulan kebelet, mesti keluar dari boarding room ke kamar kecil. Setelah dari situ mesti di periksa ulang lagi. Sementara kalau di Cengkareng, boarding room pun dilengkapi oleh kamar kecil… nggak repot….
Overall karena kebersihannya saja Juanda memang cukup layak untuk mendapat bandara terbaik untuk 2011. Kalau design airportnya saja masih kalah sebetulnya dengan yang Makassar lah.
wah, perkembangan lapangan bandara di indonesia memang sangat baik, mudah2an kedepannya armadanya pun bisa memenuhi standart international, biar bisa tenang dikit hehehe
Iya nih, bener.
Ruang tunggu buat tiap gate kecil banget.
Om Sar ketemu calo tiket gak di situ? kemarin2 baru aja digulung tuh, tapi biasanya sih muncul lagi
kalo dari Malang ke Juanda, emang gak masuk kota, karena Juanda-nya sendiri ada di pinggiran kota sebelah selatan.
tapi dari mana saja mo Juanda, gak lewat dalam kota kok, kecuali kalo emang tinggalnya di dalam kota situ π
Untungnya nggak ada calo ya π
Sedikit cerita,saya TKI korsel,3thn yg lalu berangkat kesini lewat sukarno hatta trus transit di changi singapura,la tahun kemaren cuti transit di hongkong naik catay pasifik supaya bisa langsung turun di juanda karena rumahku di Tulungagung,dari smua bandara yg telah kulewati mnurutku petugas bandara di indo agk kurang ramah saat aku bertanya cz aku orang desa yg masih awam di bandara.ap krn saya TKI atau apa q gak tau mngkin ad yg punya pengalaman lain.Padahal di bandara changi ,incheon korea serta hongkong untuk pindah gate jalan sangat jauh&rumit krn bandara sangat besar tiap petugas bandar sangat ramah menyambut&menjelaskn pertanyaan saya,ini kemana gtu,padahal bahasa asing saya sangat terbatas.klo bicara bangunan&fasilitas bandara indo dngn yg saya sebutkan diats sangat jauh perbadaannya,aku memaklumi itu,
Reblogged this on basheerabdulwahab.