Yamaha CBU, mau gimana lagi? Ada harga ada rupa!

   

Ya memang harga-harganya mencengangkan, saya pun berharap tadinya ada keajaiban, sehingga harga-harga CBU dari Jepang bisa lebih murah secara signifikan kalau dibanding dengan harga dari importir umum. Tapi ya mau gimana lagi? Ada ungkapan, harga nggak bisa bohong, ono rego ono rupo…. artinya ya memang “mahal” tapi sebanding dengan barangnya lah…

Di Importir umum, harga T Max di 240 an jadi kalau sekarang versi Yamaha Indonesia di 185 jutaan sudah turun secara signifikan, memang harapan saya … ngarepppp, di 150an kebawah, di atas itu sudah mending Brio kek, Yaris kek, tapi konsumen yang betul-betul beli T Max tentu sudah punya beberapa mobil yang jauh di atas itu sehingga tidak lagi mengcompare motor dengan mobil kelas menengah.

185 juta untuk sebuah motor mahal atau murah?! Ya MAHAL pisan dodol! Pakek nanya lagi?! Em, kenyataannya ada saja yang beli Vespa 946 125 cc di 146 juta tuh? 51 unit laku dalam waktu tidak sampai setahun, sekarang kalau mau beli barang sudah tidak ada. 125 cc aja di 146 juta ada kok, 530 cc lho bro! Tnggal gimana menjualnya, secara harga cuman nambah dikit!

Masih soal harga di importir umum, harga 600 cc an di 240 -260 an juta, sedangkan 1000 cc di 340-360 jutaan, dikelas ini harga R6 dan R1 tidak terpaut jauh dengan harga dari Importir umum, tapi dari Yamaha tentu menawarkan jaminan dan support lebih baik. Dijelaskan oleh orang Yamaha, kelengkapannya memang meyakinkan dan memang itu yang dicari oleh para pemilik moge, press conference yang dilakukan kemarin 22 November 2013 di Yamaha Cempaka Putih tersebut dijelaskan kalau Yamaha punya home service, punya storing, sampai punya personal contact yang bisa dihubungi kapan saja jika ada problem. Hal-hal seperti ini yang memang menjadi point penting bagi pemilik moge, tinggal telepon, bisa service di rumah, nggak ribet di jalan kan? Kemudian parts juga mereka dukung, slow moving ada waktu tunggu 2-4 minggu, sementara fast moving partsnya ready stock.

Selain dukungan parts juga ada dukungan bagi nantinya komunitas CBU Yamaha yang terbentuk, ada touring, track day, VIP pada setiap acara-acara Yamaha, parkir moge dan lain-lain.

Motor-motor ini memang bukan untuk saya, saat press conference saya masih bercandaan dengan blogger Bodats, saat Pak Abidin menjelaskan penjelasana teknsi tentang motor-motor Yamaha, smooth apalah *lupa*, timingnya 1, 2, 3, 4, tenaga ngisi terus, dan lain sebagainya saya nggak ngertilah. Saya baru pelajari keterangan teknis lebih lanjut kalau ada duit keselip di dompet untuk bisa beli motor ini, which is sekarang sudah saya hitung-hitung… belum ada. Pertanyaan penting berikutnya menurut saya secondnya berapa? Bisa pakai cicilan KPR nggak? Rumah tipe 530 cc.

Market siapa yang bakal terlahap? Ya Kawasaki…
AHM Honda tidak atau paling tidak belum ada disini, tapi Kawasaki sudah menelorkan banyak produk CBUnya. Gimana posisi mereka sekarang dengan adanya Yamaha CBU? Untuk market 650, er6, er6n, versys rasanya tidak banyak terkoreksi, karena harganya masih lebih “bersahabat” (sahabat siapa yak?) Tapi kalau untuk market ZX800, orang mulai melihat ke Yamaha, ZX6,  pasti di compare ke R6 bukan?

Selain itu yang mau dilahap juga importir umum, harga tentu tidak bisa bersaing dengan harga dari Yamaha, selain itu soal support tentu jauh lebih OK dari Yamaha beneran kan? So yang saya lihat, yang bakal terkoreksi itu saja.

Kenapa nggak masukkin yang laku aja sik?
Kenapa nggak asal 600, produksi di ASEAN? Yang penting HPnya 70-80anlah, nggak usah kenceng-kenceng amat, Jakarta gitu loh?! Masalah?! 😛 Menurut saya sih saat ini belum saja, tapi ya mungkin-mungkin saja bakal masuk di kemudian hari kan?

So? Ya kalau ada duit ya beli, kalau nggak ada… ya, ambil Mio saja, sama-sama dari Yamaha, rodanya juga 2 kok! *miris*.

BTW T Max super duper cantik sekali li li li! Bentuknya kecil, pendek, terus terang lampu depan dan batoknya malah mirip dengan Vario, tapi bentuknya sangat bersahabat. T Max ternyata lebih kecil dari Maxi scoot keluaran Piaggio seperti X evo atau MP3, sedikit mungil, walau tetap besar juga.

 

Vario kan? Kalau jalan malam-malam, dilihat dari 500-an meter nggak bisa dibedain! Mendingan ambil Vario aza!