Dagang jangan bikin macet! Kita jangan mau beli disitu!

Gambar atas saya ambil dari belakang MPR, tampak tiang kolom yang konon di rencanakan untuk jalur monorail. Sekarang proyek ini sudah dipastikan dihentikan. Tiang tersebut berjejer sepanjang jalan dan dibiarkan begitu saja, ya sebetulnya lucu juga, lho di belakang gedung MPR Indonesia saja ada bangunan terbengkalai, kok mau mengurus negeri?

Anyway di bawah tiap-tiap kolom tersebut sekarang dijadikan tempat berdagang, setiap satu tiang muncul satu pedagang. Pedagang yang paling banyak adalah bakpau! Target customernya pedangang ini sebetulnya siapa? Ya para pengendara mobil atau motor! Karena jalanan disitu memang cenderung selalu macet setiap hari.

Saya amati ada saja motor yang bisa berhenti di tengah-tengah kemudian nunggu bakpaonya dihangatkan! Serius! bisa parkir di tengah-tengah jalan! Mantab! Kalo mobil gimana? nggak ngerti juga deh.

Sama juga keadaannya dengan jagung rebus di bawah. Istri saya sebetulnya suka jagung bakar dan rebus begini, cuman saya nggak berani beli kalau seperti ini, buset!!!

Kenapa nggak dagang di pinggir sih bang?

14 Comments Add yours

  1. Novian Agung berkata:

    Ih parah deh, jangan dibeli. Jangan ‘dukung’ kesalahan mereka! http://katabaru.wordpress.com/2012/03/05/find-the-prize/

  2. Ninja Rider berkata:

    Nyari rezeki kok malah ngalangin rezeki orang lain… Malah jadi tidak berkah dagangnya karena menzalimi pengguna jalan…Kacau!!!

  3. ms berkata:

    kampanye-kan, jangan belanja di tempat2 yang menyebabkan macet.
    tambal ban/tambah angin di tempat yang memiliki space yang cukup dan tidak menganggu.

  4. asmarantaka berkata:

    bhuihiihih..jualan yg exstrim 😀

  5. gaplek mania berkata:

    wahhahaha.uji nyali.
    kalo gak salah disitu juga ada rumah makan. kalo pas rame parir mobilnya ditengah itu.cmiiw

  6. gaplek mania berkata:

    parkir maksud saya

  7. Taufik berkata:

    biasanya keluar kalo pas macet ya bro tukang daganya?

    1. arantan berkata:

      iya, sore-sore baru keluar

  8. eskrim berkata:

    Sama dicililitan bro… jalan 3 lajur, trotoar & 1 lajur jalan dipakai pedagang… parahnya lg byk biker & driver yg beli & parkir sembarangan.

  9. maman berkata:

    mau ditindak mereka mengais rejeki dari pengendara mobil / motor yang notabene memiliki rejeki yang lebih dari pedagang tersebut, tidak ditindak bikin macet tambah parah…

    Adapun hak-hak rakyat adalah
    # Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34, Bab XIV, UUD 1945)
    # Rakyat berhak meminta penghidupan yang layak (Pasal 27, Bab X, UUD 1945)

    kalo rakyatnya miskin, seharusnya wakil rakyat lebih miskin… kan cuma jadi “wakil”

  10. Botaxs berkata:

    Bakpaunya kok kayak jagung ya???

  11. gogo berkata:

    miris.. begitulah, nmanya jg bukan negara ‘maju’..

  12. taufik berkata:

    sama bro, di arteri pondok kopi pun gitu. di jalan antara stasiun cakung sampai fly over kranji berjejer pedagang di pinggir jalan. saking banyaknya, sampai jalanan yang tadinya 4 jalur cuman jd tinggal 2 jalur… :hopeless

  13. SuRyA berkata:

    Klo alasan utk menghidupi kluarga itu ga salah. Yg salah adalah posis jualannya. Misal (moga2 ga kjadian) ada kejadian ditabrak gitu sapa yg salah coba. Trus para polisi pamong praja jg ikut andil dalam hal ini dlm hal melakukan pembiaran. Pertama cm ada 1 pdagang. Pdagang yg laen wait n see. Bgitu dianggap aman pdagang yg laen akan ikut nimbrung. Apesnya klo udah byk n mau ditertibkan akhirnya susah n yg ada bentrok. Slama ini kayak gitu trus. Mpe kapan cobaaaa
    jd kesalahan bkn ada di pdangnya mnrt saya tp pada aparat yg tdk tegas dlm menyikapi fenomena seperti ini

    http://www.dk8000.co.nr

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s