Inilah sulitnya menguji kebisingan knalpot

metode

Kalau di posting sebelumnya saya mempertanyakan soal metode pengujian kebisingan dan alatnya, ternyata bisa dibilang SEMUANYA sudah sejelasnya dijelaskan secara detail berikut cara-cara pegujiannya bro!

Lho?! Jadi apakah mesti lepas knalpot?

Sebentar … kalau saya lihat metodenya, sangat sulit untuk diaplikasikan dalam bentuk razia. Bukan tidak bisa, tapi sungguh sulit.

Ambang batas suara dan metode pegujian untuk kendaraan roda dua sebagaimana yang ada di aturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2009 kebanyakan diambil dengan metode pass by. Dengan nama metode ECE R-41 01. Maksudnya pass by adalah pengukuran dilakukan pada saat motor sedang berjalan dengan parameter kondisi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

ukur

Aslinya dokumen R41, menguji motor dalam 2 keadaan:

  • The Motorcycle in Motion
  • The Motorcycle in Stationary

Tapi dokumen Peratur Pemerintah sendiri lebih fokus membahas tentang menguji motor dalam keadaan bergerak, karena itu posting ini pun membatasi lingkup pengujian motor dalam keadaan bergerak.

Apa saja yang dibutuhkan untuk menguji tingkat kebisingan motor menurut ECE R-41?

1. Alat

  • Sound Level Meter Tipe I IEC651 atau sistem pengukuran yang ekuivalen.
  • Pistonphone Kelas 1 IEC 942
  • Tripod
  • Wind Screen
  • Tachometer
  • Kabel ekstension ( bila diperlukan )
  • Printer
  • Meteran
  • Stopwatch atau sistem pengukur kecepatan
  • Meteorologi (suhu, kecepatan angin, kelembaban)

Gambar di bawah adalah peralatan minimum yang digunakan untuk pengujian.

minimumreq

2. Tempat pengujian

roadsurface

Road surface Test area shall be covered with surface specified by ISO  10844:1994

Kalau di foto, tempat pengujiannya adalah sebagai berikut.

medanpengujian

Dengan penjelasan titik-titik penempatan microphone sebagai berikut:

metode

Dari aturan pemerintah sendiri disebutkan demikian:

Tempat Pengukuran

  • Tempat pengukuran harus terdiri dari bagian akselerasi yang dikelilingi oleh daerah yang rata. Bagian akselerasi di tengah, harus rata dan kering.
  • Variasi titik tengah bagian akselerasi dengan titik mikropon 1 dB. Dicapai dengan menghilangkan objek besar yang memantulkan suara dalam radius 50m.
  • Mikropon tidak boleh terhalang, tak ada orang yang menghalangi antara mikropon dengan sumber suara. Bila ada sumber suara lain selain kendaraan maka nilainya harus 10 dB(A) dibawah nilai yang dihasilkan oleh kendaraan.
  • Perbedaan antara kebisingan ambient dengan hasil pengukuran adalah antara 10 dB(A) hingga 16 dB(A)maka harus dikoreksi sesuai dengan grafik berikut ini.

So tempat pengujian HARUS steril, tidak ada sumber suara lain di atas 10 dB dari suara yang ditimbulkan kendaraan yang diuji.

3. Prosedur pengujian

motoran gelinding

Ada beda cara pegujian untuk matic dan motor bergigi, juga ada cara diuji. Bagian atas adalah untuk pengujian motor bergigi. Jadi ketika melewati titik A-A dan B-B harus menggunakan gigi yang benar.

Untuk matic lebih mudah diuji, tinggal berjalan dengan kecepatan tetap dari A-A ke B-B.

res

Apakah bisa semuanya ini disiapkan dulu?

Bahan Bacaan:

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG AMBANG BATAS KEBISINGAN KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU

http://langitbiru.menlh.go.id/upload/publikasi/pdf/Permen-07-2009.pdf

ECE R41, R51 NOISE on motorcycles and passenger cars

http://www.jasic.org/j/07_wp29/pdf/2009/21st_Expert_Meeting_j.pdf

46 Comments Add yours

  1. ipanase berkata:

    wis jian, dikarenakan serumit itu, ragu pak pol pake SOP dan alat yang seusi… plus ruwetnya itu 😀

    1. munglulusanplaygroup berkata:

      Gari tuku lewat aku training sak jebole , sing penting tanpo titipan tanpo sogokan
      ‘Korupsi tak lagi berseri’

      1. ipanase berkata:

        training sak jebole itulah yang rawan,,, jangan 2 pake jalan pintas, mengenai pembeliaan alat, jangan sampai ada korupsi ( huahhahha 😀 )

  2. haryudh4 berkata:

    Nah…

  3. Kobayogas berkata:

    Saya kasih 4 jempol atas effortnya ngasih gambar detail di atas, liatnya aja udah males wkwkwk…
    http://kobayogas.com/2013/12/16/opini-asyiknya-bisnis-cuci-motormobil-di-musim-penghujan/

  4. Kobayogas berkata:

    Jadi apakah kita bisa menolak jika dikatakan knalpot kita brisik karena metodenya ra jelas?
    http://kobayogas.com/2013/12/15/opini-razia-knalpot-racing-bising-pengalihan-isu/

  5. ardiantoyugo berkata:

    Saya yakin kalo polisi yang nilang malah gak ngerti cara ini…

  6. kalo test nya begitu mah motor saya lulus uji pak…
    soale suara knalpot saya kalo cuma 50-60kpj sama atau terdengar sama dengan FU std…

    kecuali kalo di geber baru dah knalpot melengking. kalo disini kekx asal knalpot racing di tilang. mw suara rendah kek pake dbkiller or apa lah…

    pokok nya racing/bobokan di tilang…

  7. bikers berkata:

    Wuihh mantep nih penjelasannya sayangnya praktek dilapangan gak sampe segitunya kali,seperti bro roy bilang pokoknya knalpot racing/bobokan nempel dimotor langsung tilang.makanya mendingan knalpot standar aja lah,kecuali buat bro2 sekalian yg ada waktu n tenaga buat berdebat ama pakpol dilapangan.

    1. bikers berkata:

      ane koment bukan masalah pesimis ya,tau sendiri lah gimana watak n tabiat mayoritas polisi yg dilapangan.

    2. knalpot standar 2 tak gw tetep nyaring om kalo di geber…
      kecuali itu silencer di sumpel ama glasswol ampe padet… baru gak kedengeran suaranya.

      nah kasus ini jika motor std macam 2 tak mah gak bakal lulus uji om. karena di geber di 10rb rpm juga pasti sama2 melengking.

      kalo temen ente ada FU coba aj di geber sampe redline gimana suaranya…

      kalo cuma testing asal geber ya gw yakin gagal semua om…

      😉

  8. anton nugroho berkata:

    Tenang saja, tahun depan setelah pemilu, aturan ini akan direvisi oleh anggota dewan yang terhormat. Entah makin bagus atau nyari praktis saja: knalpot harus standar pabrik motor. Ingat DRL yang disamakan dengan AHO itu? konyol sekali kan?
    Atau jangan-jangan aturan knalpot ini titipan AHM? Biar N250 dan R25 gak laku? Apa enaknya naik 2 silinder pake knalpot senyap?

    1. kodokijo berkata:

      Yoi bro, kesannya konyol. DRL = AHO ??? Kaga tau apa kl bohlam halogen panasnya kyk apa dinyalain terus2an? Coba aja kalo motor kita dimodif dari AHO ke DRL pake LED kyk di mobil Audi, jamin dah bakal ditilang.
      Titipan AHM??? Bisa jadi bro. Kyk gak tau aja di sini, apa pun bisa diatur pake duit. Tapi tetep aja gak nolong, krn biar gimana pun Ninja 250 jauh lbh ganteng, hahaha…

  9. bocahlaliomah berkata:

    konspirasi atpm dg oknum kah?

    1. kodokijo berkata:

      Yoi lah bro, kyk kasus DRL jadi AHO, wkwkwkwkwk……

  10. dhanicsetio berkata:

    bener mas..pye iso roh lak ngetese cuma ketika stasioner/kendaeaan dalam keadaan diam..sedangkan mesin sering berubah karakter dan suorone berdasarkan RPM, beban, dan posisi gigi

  11. dino berkata:

    polkis: “jgn bnyk cingcong luh,liat tuh knalpot bukan ori, langsung cabut kunci…. zinggg

  12. bocahmeler berkata:

    polisi indonesia = polisi cyborg
    Alat2nya sudah tertanam di kepala jadi bisa memindai suara melalui telinga

    1. salapan tilu berkata:

      huahahahaaa… asli ngakak bgt….

  13. edhoy berkata:

    peraturan no 7/2009 utk pengujian tipe kendaraan tipe baru mas Bro…

    jadi, itu diperuntukan pada saat manufacturer/APM melakukan uji tipe di kementerian perhubungan-dirjen perhubungan darat.
    tapi, sampai saat ini pemerintah belum punya fasilitas yg sesuai tertulis di peraturan itu, jadi belum bisa dilaksanakan.
    jadi, ambang batas yg ada di peraturan itu adalah ambang batas utk pengujian “pass by”/running spt yg mas Bro jelaskan.

    sedangkan, pengujian statis juga dilakukan menurut peraturan itu namun cuma utk “referensi” saja utk kendaraan nantinya pada saat sudah digunakan, yaitu ditambahkan 5dB dari hasil “statis” test tsb.
    cara uji statis test adalah kendaraan digas sampai dengan 3/4S (S: RPM di power maksimum.

    jadi, nantinyq utk kontrol kendaraan di pengguna adalah hasil dari pengujian statis di atas ditambah 5dB.

    tapi, KLH juga sebenarnya sudah ada draft peraturan sendiri utk kendaraan yg sudah digunakan, tp ambang batasnya ditetapkan sendiri, bukan dari referensi data di pengujian uji tipenya.
    namun, sampai saat ini belum ditandatangani karena secara konsep peraturan yg ada agak tdk sesuai dgn yg umumnya sudah ada.

    dekikian mas bro…

    1. arantan berkata:

      Kalau benar ini bukan prosedur pengecekan, tolong info aturan ambang batas maksimum, termasuk cara pengukurannya. Karena yang saya tahu, inilah landasan yang dipakai.

    2. branjang berkata:

      yg saya tahu pun untuk pengujian kebisingan seperti artikel di atas… kalau bro edhoy tahu prosedur yg benar dan akan digunakan untuk razia…ya monggo di share…

    3. di share bro testing ala kepolisiannya…
      gw gak tau sih… apa pake hp android yang di lengkapi dengan sound db biar tau or gimana…

      AFAIK, beberapa knalpot racing ada yang adem suaranya dan ada pula yang ngebas berisik. knalpot 2 tak apalg.

      😉

  14. 172/85 berkata:

    Untuk motor berknalpot “racing” kl emang suaranya “merdu” silahkan geber2 motor di kamar masing2 sambil tiduran. 🙂

    Untuk seperti rumah saya yg di pinggir jalan raya, aturan ini sangat bagus.

    Berisik sikat aja pak polisi jangan ragu.

    1. motor 2 tak knalpot ARS gw, kalo diantara para bebekers std lainnya + mobil mah gak kedengeran suaranya om…

      apalg cuma 40kpj…

      😉

  15. Duinnn berkata:

    Kalau benar pengujiannya dengan cara pergerakan, bagi yang pakai knalpot racing silent type harus print out artikel ini buat bahan diskusi dengan pak polisi, kalau diberhentikan di jalan. Kalau yang statis hanya dicolokkan alat seperti uji emisi atau bagaimana?

  16. cbsf lemot berkata:

    Klau satu persatu yang lewat sih bisa boss….klo rombongan ? Mumet….cara mengelminasi sound backgroundnya gmn?

  17. jape methe berkata:

    sebenarnya apa ruginya sih pakai knalpot standar? knalpot racing bolah boleh saja kalau dipakai untuk balapan di sirkuit. Sedang kondisi sekarang benar2 menjengkelkan apapun itu knalpot bising bikin jengkel banget, lagi angkat telepon di kantor, lagi nidurin bayi, lagi ada orang sakit, lagi ibadah, semua terganggu dengan suara bising knalpot yang memang dibuat bising.

      1. Redribbon Army berkata:

        lg ngomongin bisnis ditelpun. .. trus. wrrrrrrrrr… kenceng banget selama 10 detik…. ilang deh bisnisnya…

      2. jape methe berkata:

        yup kantor pinggir jalan, ditutup dinding kaca, kerja mengandalkan telepon jika salah dengar resiko kesalahan besar, nombok lagi nombok lagi

      3. di Handsfree aja om…
        ane sering kok di tilpun bini kalo di jalan, bukan cuma knalpot motor tapi mobil or klakson yang bersahut2an…

        diantara semua yang paling ngeselin bukan knalpot tapi gaya pengendara alay yang jigjag or nyalip di tempat nanggung terus ngerem mendadak…

      4. jape methe berkata:

        telpon kantor ga ada handsfreenya mas berro, kalau klakson malah jarang karena bukan kawasan macet, jalan zigzag juga ga ngaruh dengan masalah dalam kantor, atau bayi yg lagi tidur. Bener2 suara bising knalpot sekarang sudah sangat mengganggu dan kita masih saja meributkan cara mengukurnya? ya asal semua knalpot pakai standar pasti berkurang drastis suara bisingnya, mau pakai knalpot racing ya di sirkuit, yg jualan boleh saja asal dipakai di tempat balapan (sirkuit), memangnya pengendara jadi rugi kalau motornya pakai knalpot standar? tapi kalau dibebaskan seperti sekarang ini jelas orang banyak yg dirugikan dengan kebisingan yg ditimbulkan

    1. jape methe berkata:

      hadduh kantor kulo ada di pinggir jalan mas berro tapi suara bising knalpot pas akselerasi itu masuk, saya yakin telp pake handsfree juga tetap tidak jelas kalah dg suara knalpot blombongan, wong ngomong lagsung dg customer saja ga jelas

      1. OEM_BORO berkata:

        mas bro tinggal di pinggir jalan ya?
        di jakarta kah?
        -apa ga ada bajaj yg lewat? atau tukang roti yg pake speaker?
        di luar jakarta/daerah mungkin yaa? bayi nya bangun ga?
        -apa ga ada suara truk2 besar lewat? atau mungkin suara bis2 kecil seperti metro mini lewat rumah? berisik ga mas bero?

        anda musti belajar lg membedakan kata “RACING”…racing ga selama nya untuk balapan mas bero…banyak motor standar menggunakan part2 racing,,contoh kecil CDI (ga usah jauh2,,nanti otak nya ga nangkep)..bukti nya tetep diproduksi pabrikan untuk konsumsi harian kan?
        mas bero mungkin belom paham yaa,,,kita pengguna knalpot racing yg berkualitas…kita semua juga ga suka kok ama knalpot murahan yg tanpa brand yg dipakai alay2 di motor matic/bebek nya.

        sebelum berkomentar jauh,,apakah mas bero udah pernah tes jadi boncenger di motor sport yg menggunakan knalpot racing impor or menggunakan DB Killer? pada kecepatan berapa suara knalpot menjadi BERISIK? kalo lewat depan rumah mas bero,,berapa detik sich suara motor itu terdengar dengan kecepatan tinggi (karna suara knalpot membesar di rpm tinggi)?

        makin kesini yg saya tangkep lebih ke “ASUMSI” sebagian masyarakat…bukan undang2 nya…kembali lg kalo masalah hak,,anda punya hak..kita pengguna jg punya hak..
        jadi wajar kalo masih ada perdebatan mengenai uji kebisingan or apapun mengenai suara knalpot…kita pengguna bisa kok jadi warga negara yg baik dan menuruti peraturan pemerintah…asalkan VALID!!

  18. Joko berkata:

    Dari pabriknya, knalpot standar sudah diuji batas suaranya. Jadi kalau mau ganti racing, silahkan pakai di sirkuit. Mau dibobok, berarti nggak standar, berarti uji kelayakan yg sudah dibuat atpm, sudah tdk berlaku, berarti sudah tdk layak di jalan raya. Jadi gampang solusinya, knalpot racing dan bobokan, kalau jalan di jalan raya, tilang, motor boleh jalan lagi kalau dikembalikan standar, atau knalpot aftermarket yg sudah diuji dan lulus standar kebisingan.

    1. itu testing di rpm brapa oleh pak pol?
      kemudian ninja 2 tak di geber sampe redline?

      1. Joko berkata:

        Baca lagi, yg ngetes pabrik motor atau pabrik knalpot. Kalau tdk lulus uji, terus dipakai di jalan, tilang saja.

  19. ayoi berkata:

    klo pake aplikasi android db meter sih, knalpot standard ane sudah masuk 80db, apalagi yang racing bisa 100db lbh, tapi susah cari kalibrasinya yg pas, itupun ngukurnya stationer, klo sambil jalan lebih susah..

  20. rayhan berkata:

    Mungkin ini pendapat terdungu sedunia!

    ……….Pernyataan itu diungkapkan
    langsung oleh
    Kasubdit Penegakan Hukum
    Direktorat Lalu
    Lintas Polda Metro Jaya AKBP
    Hindarsono
    saat dihubungi detikOto, Jumat
    (13/12/2013).
    Menurutnya, sepeda motor yang
    menggunakan knalpot racing itu
    bisa
    mengganggu kenyamanan
    pengendara atau
    masyarakat pada umumnya.
    Terkecuali
    knalpot yang sudah bawaan dari
    pabriknya.
    “Lain cerita kalau seperti motor
    yang
    memang sudah pakai knalpot
    racing dari
    pabrikan. Yang kebanyak itu
    mereka kan
    ngebobok sendiri atau beli di
    toko-toko
    motor. Itu yang akan kita
    tilang,” katanya.
    Menurut Hindarsono, kalau
    untuk motor-
    motor seperti Harley-Davidson
    dan motor-
    motor gede (moge) lainnya
    yang memang
    knalpot bawaan dari
    pabrikannya sudah
    berisik tidak akan ditilang……..

    kalo intinya di larang macam narkoba, mau buatan pabrik atau home industri atau perorangan ya harusnya tetap di larang…benar benar sakit jiwa

  21. ajix76 berkata:

    kesadaran kita kadang terganggu, ketika kesenangan yang salah duluruskan. jempol 4 jika regulasinya diterapkan betul betul

Tinggalkan komentar