Vespa GTV 250, I’m in love

Saat ini gw lagi naksir berat dengan Vespa GTV 250ie, sebuah Vespa yang nggak bakal masuk lagi ke Indonesia. Karena diluar tipe baru GTV sudah 300 cc, jadi walau beda cuman 50 cc, kalau sampai skutik ini masuk akan terkena pajak barang mewah dan harganya bakal melonjak. Menurut rencana tahun ini pun yang akan dimasukkan dari Itali oleh Piaggio Indonesia ya GTS 250… harganya saya sudah tahu dan cukup jauh dari waktu di bawa SKN, tapi ya …boleh kasih tahu nggak yahhh???

Back to topic, the GTV.

GTV adalah flagship Vespa, tipe yang ter dari ternyalah … bentuk body lebar dan sama dengan GT series, tapi lampu utamanya di spatboard depan, lainnya ya nggak beda jauh. Masuk ke Indonesia di import SKN Sun Motor dalam 3 pilihan warna, abu gelap tipe paling banyak dan yang paling duluan masuk, portofino green kedua terbanyak dan yang paling-paling jarang adalah sienna brown alias krem.

Jadi warna putih GTVnya Dije Bone dari PCI yang sempat saya coba ini adalah repaint, tapi repaintnya memang rapih.  Aksesorisnya GTV putih ini banyak dan barang bagus semua. Bumper depan dan belakang dari Faco, top case asli Piaggio (* rare items), windshield GTV dalam keadaan baik juga sulit dicari. Jok kulit pun dalam keadaan baik tanpa gores. Lainnya bersifat custom, velg yang sudah digosok hingga seperti di chrome, pegangan gas sudah berwarna coklat dan lain-lain.

Pendeknya sih…Cantik!

Riding impression…

Unbelievably fast! Bayangkan saja mesin Quasar (QUArter-liter Smooth Augmented Range) 250 cc untuk menggerakan Piaggio MP3 250, Piaggio Xevo 250 di pasang di Vespa GTV ini. Tarikannya, walau saya nggak bisa muter sampai mentok, terasa benar entengnya. Body pun juga kompak, nggak ada decit, nggak ada kretek-kretek…

Seperti apa rasanya? Sulit ditulis, mesti dirasakan… Ibaratnya kalau sudah biasa pegang notebook dari plastik, kemudian pegang macbook pro yang alumunium unibody.

Frame yaitu body GTV, semuanya terasa nempel dan mantap! Rem pun terasa mudah dalam arti ketika rem di remas mendadak, si Vespa ini mantab langsung stop di tempat, nggak ada gejala ngebuang, nggak ada slip, nggak ada delay, nggak ada kretek-kretek. Impressive. Pas lah, mesin di kencengin, rem juga di pikirkan.

Berat GTV sih sebetulnya termasuk berat, dry weight 146 kg, so sedikit lebih berat dari dry weight Honda Tiger, maklum plat semua bro! Saya pun sampai nggak kuat atau belum tahu caranya ngelepas Vespa ini dari standard tengah, sampai perlu di bantu dorong teman, tapi kalau sudah dibawa jalan akan sangat terasa wheelbase yang pendek dan bannya yang kecil, manuver di jalan sempit terasa begitu mudah.

Bottom line, riding impression yang sulit dilupakan, bikin ngimpi dan naksir abis.