Foto atas waktu jalan ke Bogor – Puncak tahun 2008, saya di posisi ketiga dari kiri. Masih ingat seminggu sebelum jalan si motor sempat di upgade untuk gas spontan dan ganti karbu. Sayangnya waktu di Puncak mesin jadi mati berkali-kali, konon si karbu baru kurang cocok untuk di bawa ke atas.
Plan untuk touring menggunakan motor sering dijadikan motivasi para pengendara motor untuk membawa dan memeriksakan motornya ke bengkel. Lha bener dong, kalau mau membawa motor untuk touring dimana si motor akan dibawa keluar dari rutinitas sehari-hari sebaiknya periksa motor sebelum perjalanan jauh. Ada yang sebatas tune up ganti oli, ada juga yang sekaligus mengumpulkan beberapa Pe Er jadi satu.
Apa saja yang sering di update, upgrade?
Selain periksa dan servis rutin, soal keselamatan sering diperhatikan, pengereman di cek, kampas rem, minyak rem, sampai klakson harus berfungsi baik. Surat-surat kelengkapan berkendara juga harus OK siapa tahu harus perpanjang STNK – SIM.
Selain cek motornya teman-teman juga banyak yang sampai menyiapkan soal aksesoris, khusus sampai beli box? Ya bener juga, nanti barang-barang bisa masuk kesitu. Upgrade performance ringan juga sering dilakukan, ECU, koil, knalpot? Waaa, iya lho, banyak juga yang begitu, saya sih enggak sungguh – bener. Kalau sampai bore-up dan lain-lain ya buat apa.
Selain motornya yang di update, riding gear juga sering di upgrade. Para pengendara motor sering upgrade helm, jaket panas, jaket dingin, rain coat, sarung tangan sampai protector, sampai ke sepatu… justifikasinya demi kemananan 🙂 Ya its OK lah, kalau memang perlu, harga terjangkau ya why not.
Mari menghitung budget, dan menentukan prioritas.
Beberapa upgrade sebetulnya tidak usah menunggu plan touring, soal keselamatan mending jangan ditawar. Kalau soal tune up ganti oli, cek motor langsung saja dilakukan.
Kenapa seringkali beberapa Pe Er kecil update motor ditumpuk, sehingga seringkali kita denger, “Nggak bisa touring, motor gw lagi nggak sehat bro”. Gw juga gitu … ha ha ha. Lha, padahal motornya tiap hari dipakai kok?
Yang soal memang waktu ke bengkelnya sih, semangat touring jadi semangat membereskan motor, sip sip sip!
Ganti kampas rem di bengkel terdekat, kalau soal keselamatan ya langsung aja, dari pada gara-gara duit 50 ribu ilang nyawa. *lebay mode.
banyak keluar duit 🙂
bagaimana caranya agar touring jadi kegiatan yang produktif?
touring sambil jualan, mas bro 😀
Kalau untuk keamanan, service rutin ganti oli + tune up memang harusnya kita lakukan, entah touring maupun nggak. Kegiatan touring cuman memberikan momen dan motivasi untuk memperbaiki motor.
Tapi kalau sudah aksesoris yang nggak gitu perlu “perlu” ya nggak usah. Bener juga sih bro, perlu duit juga untuk touring motor, bisa-bisa malah lebih irit naik bis atau kereta.
Touring memang bukan dimaksudkan untuk produktif, ini justru kontra produktif bro. Waktunya untuk refreshing, untuk nge-rewind 🙂
Habis touring semoga pikiran jadi ON lagi.
touring yg bermanfaat..
Ga enaknya ya, bokap paranoid banget. Maksudnya kelewatan khawatir soal keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan saya.