
Ada hari-hari kurang baik dimana kondisi badan kurang fit, misalnya sehabis flu atau baru mau flu, pilek, batuk, demam atau sakit-sakit lainnya. Sakit yang sebelumnya disebutkan adalah penyakit dalam, selain itu ada juga sakit “luar”, seperti nyeri karena ada bagian otot yang ketarik, bisa di bagian kaki, telapak, badan, leher, dengkul dan lain-lain. Baik sakit luar atau sakit dalam akan mengganggu performance berolahraga, apalagi olahraga yang memerlukan stamina, hal-hal kecil yang mengganggu akan jadi besar dan sangat mengganggu.
Posting ini hanya berlaku untuk lari pemulihan sehabis sakit ringan saja. Untuk lari sehabis sakit serius, sebaiknya konsultasi ke dokter dulu.
Sejak minggu lalu saya mengalami sakit luar dan dalam secara bersamaan. Saya masih flu dengan badan yang selalu merasa kedinginan, tenggorokan yang tidak enak, badan pun terasa lemah. Selain itu di bagian rusuk kiri saya juga sakit, kemungkinan karena kena dengkul anak.
Demi keamanan dan kesehatan sebetulnya yang paling aman stop olahraga total saja. Tapi karena 2 minggu lagi saya mau ikutan Mandiri Jogja Marathon 2017, saya harus bersiap-siap, supaya nanti disana timingnya bagus, sayang banget kalau sudah extra effort ke Jogja, ternyata hasilnya nggak maksimal.
So, karena sakitnya juga tidak parah, saya tetap latihan ringan. Ketika badan kurang fit, jarak dan pace lari rutin tidak saya paksakan, baru lari 3 km dari seharusnya 5 km, napas sudah habis, kaki seperti harus diseret, akhirnya setelah berlari 3 km, diteruskan jalan kaki saja. Pada sesi latihan berikutnya saya coba lari 5K lagi, hasilnya 5:50 menit/km, lebih lambat dari rutin lari di 5:45 menit/km. Cuman selisih 5 km/sec atau 20 sec untuk 5 K.

Yang saya pelajari adalah:
- Selama masih bisa berjalan kaki dengan kondisi kaki dan badan yang normal, cobalah untuk tetap berlari dengan jarak dan pace yang disesuaikan dengan cederanya
- Langsung stop, jangan paksakan jika berat untuk diteruskan. Jangan sampai kegiatan berolah raga yang harusnya demi kesehatan malah menjadi membahayakan diri, atau malah karena dipaksakan akibatnya tambah lama lagi harus berisitrahat
- Variasikan olahraga, kalau lari tidak memungkinkan, coba pilih alternative berolah raga yang low impact seperti jalan kaki, sepeda, squat dan lain-lain, sebisanya tetap aktif
- Variasikan tempo dan jarak berlari
Jika sakit untuk berlari cepat, coba lambatkan pace, tapi jarak mungkin bisa ditambah
Tentunya harus hati-hati juga, ketika badan sudah mengirimkan signal untuk beristirahat, lebih baik ikuti saja, tentunya pilih slow recovery tapi konsisten daripada mau cepat-cepat recover kemudian cedera lagi.
Super Pak. Saya dah lama gak lari malah
Masih di Ancol bro?
Sering ada event lari di ecopark ya, kayaknya bagus.
Masih Pa.
Event lari terakhir yang saya tahu, yang malem-malem itu. Lupa acara apaan