Kira-kira apa alasan Triumph 250 made in India?

 

Bukan saja versi fairing, versi naked Triumph Street 250 juga sedang di uji coba.

Postingan ini di trigger oleh postingan dari Mbah Dukun di sini. Kenapa sih buat motor 250 di India? Apakah tidak melihat pasar Indonesia? Indonesia adalah negara dimana Kawasaki Ninja 250 paling laris di seluruh dunia lho!

Tapi coba lihat juga beda market secara umum antara India dengan Indonesia. Indonesia secara umum dikenal dengan negara bebek dan skutik! Sementara India? Yang terkenal adalah negara motor batangan. Hasil dari jualan KTM Duke saja, mampu membuat nasib KTM berbalik jadi produsen motor yang menjual motor paling banyak di Eropa! So make sense juga sih kalau cukup menjual di India kan?

Market di Indonesia? Ya dianggap mereka tidak penting.

Ok, kemungkinan untuk Triumph saya rasa ada 2:

Kemungkinan pertama: Bernasib sama seperti KTM Duke 200. Menjual “Eropa” dengan harga terjangkau? Di atas kerta ide ini memang indah sekali Tapi kenyataannya sulit menjualnya. Walau kasus Triumph tidak akan sama plek, tapi keduanya mirip, menjual motor 1 silinder dengan brand Eropa, produksi di India. Saya katakan tidak mirip karena untuk Duke ada faktor pengganggu tambahan yang berharga setengahnya yaitu Pulsar 200NS. Sampai kapanpun Duke 200 akan selalu di cap, motor India ya? Di India harganya sekian, remnya sama dengan Bajaj, dan lain-lain.

Ini kalau kasusnya ambil market India dan lupakan market Indonesia.

Yang kedua, kalau mau bernasib cerah sama dengan Kawasaki Ninja 250. Kondisi paling baik kalau bisa benchmark ke Ninja 250, dimana motor tersebut bisa diterima India dan Indonesia! 2-2nya market besar roda dua.

So …

Mumpung motor masih dalam uji coba, coba pikir-pikir ulang deh tentang mesin dan produksi, cukup mengambil market India *saja* atau mau mengambil market India dan Indonesia?