Lalulintas Bangkok pun sedikit lebih baik dari Jakarta

SONY DSC

SONY DSC

Foto diatas diambil dari lantai 16 Centre Point Hotel Thailand, yang atas dengan lensa 18 mm, yang bawah diambil masih pada view sama dengan range 200 mm. Typical foto seperti ini bisa saja diambil di Jakarta, sama! Dari sini saja kita bisa lihat bahwa bisa dibilang Bangkok mirip-mirip dengan Jakarta lah, termasuk rusuh-rusuhnya, keringatnya, bau-baunya…

Tapi diantara bis kota jadul, tuk tuk yang berlari kencang, secara overall keadaan lalu lintasnya, saat ini masih lebih baik dari Jakarta. Macet ya ada, tapi tidak sampai 1 jam stop and go, rata-rata saya bilang lancar lah.

Salah satunya saya rasa karena disiplin para pengemudi yang jauh lebih baik. Waktu di pusat wisata dan perbelanjaan Asiatique, parkiran van sewaan yang membawa kami berada di tempat yang agak jauh. Sehabis lewat lobby masih muter-muter juga di parkiran yang stuck. Sebagai orang Jakarta, kami tentu bertanya, buka pintu, kami mau turun. Si driver dengan tegas menolak membuka pintu… he he he. Membuka pintu bahkan pas lagi macet di area parkiran pun tidak diperbolehkan, ada tempatnya. Sampai tempat untuk menurunkan dan menaikan penumpang dibedakan.

Di sana pun saya lihat tidak ada dorongan gerobag-gerobag di pinggir jalan melawan arah yang bikin macet, angkutan seperti bis *bobrok*, pun hanya berhenti di halte dan tidak ada ngetem-ngeteman. Kalau compare bis di Bangkok dengan transjakarta dengan jalur khususnya… Whaaa! Bangga juga Jakarta punya yang lebih keren!!! Walau ujungnya saya harus bilang… Masih fercuma! 🙂

SONY DSC SONY DSC

Soal kualitas jalan dan aspal… saya bilang disana mulus! Tidak ada lubang, bergelombang, keriting ataupun terbelah-belah seperti aspal di Jakarta. Jalan disana sungguh baik dan tidak terlalu berpori, bahkan ketika malam jalanan terlihat sampai memantulkan cahaya, aspalnya lain. Tidak ada jalan beton yang dibiarkan telanjang, jalan tol disana ya bagus, tidak seperti di jalan tol Jakarta yang masih terasa betul sambungan-sambungannya.

Secara fair harus saya katakan juga, banyak pengendara motor disana tidak mengenakan helm dan gear yang pantas. Kedisiplinan untuk berhelm saja saya lihat masih kurang, di jalan-jalan besar pun banyak pemotor yang tidak pakai helm.

Perubahan aturan kecil-kecilan ini membawa pengaruh baik bagi Bangkok, traffic menjadi lebih lancar dan teratur.

Ini dari Bangkok Post yang baru terbit bulan 10/2013

Illegally parked cars to be towed away

16/10/2013

Starting next Monday, cars parked illegally on congested roads in metropolitan Bangkok will be towed away to areas near local police stations, and it will cost owners 1,000 baht to reclaim their vehicle

Pol Maj Gen Adul Narongsak, deputy Bangkok police chief supervising traffic said on Wednesday that enforcement of the new regulation will ease traffic problems.

It will initially be applied on 10 heavily congested roads from Oct 21 — Lat Phrao, Rama 4, Sukhumvit, Ratchadaphisek, Ramkhamhaeng, Phahon Yothin-Kaset Nawamin, Sathorn, Ratchadamnoen, Phetchaburi and Vibhavadi-Rangsit.

Bagaimana dengan Jakarta? Siapkah jika ada peraturan yang diawasi keras dan tegas serta konsisten tidak pandang bulu? Mesti pasang berapa polisi *permanen* ya?

SONY DSC SONY DSC

Parkiran khusus van di Jatujak, van kami juga parkir di sini

SONY DSC

Tuk tuk di pameran Thailand International Motor Expo versi listrik. Motor tidak terlalu banyak, tapi bebek pun masuk tol bro.

SONY DSC

SONY DSCSONY DSC

Kalau di waktu malam, trotoir mirip dengan trotoir di daerah pecinan Glodok Jakarta yang becheck, bau, penuh sampah dan lembab, sama aza!

SONY DSCSONY DSC  SONY DSC

12 Comments Add yours

  1. noFUN berkata:

    beberapa orang bilang..

    bangkok aja punya MRT di bawah, Bus kota di jalan dan Sky train di atas, klo jam pulang kantor (jam 5 sore) macetnya sama aja kaya jakarta, bisa parkir.. Apalagi jakarta yg “cuma” transjakarta doang.. hehe..

    enaknya bangkok, motornya dikit.. kualitas jalan juga bagus.. dan itu tadi, habit orang sananya yg beda ama orang di jakarta.. macet jadi ga lama..

    walaupun, motor lawan arah dan ga pake helm gw juga pernah beberapa kali liat di sana .

    dan kantor pemerintahan dijauhkan dari pusat kota, biar klo ada demo, Bangkok masih tetep “hidup”.. bisnis ga keganggu..

    1. kalo disini pusat pemerintahan dan bisnis itu berdekatan…
      jadi jam kerja bisa dolanan ke sebelahnya…

      😆

  2. slow rider berkata:

    setuju sama artikel ini.. saya beberapa kali ke bangkok pun ngerasa sama,,
    gak jauh beda lah jakarta sama bangkok.. cuma lebih better bangkok..
    macetnya ya macet juga, cuma gak separah sini.. disini gara2 sepele macetnya sampe ke ujung, bikin capek.. disana angkutan umumnya jauh jauh lebih baik dari sini.. kalo disini (busway) sumpek..

  3. nha berkata:

    Ane belum pernah ke bankok tapi sepertinya jalan di sana jauh lebih baik, kalau di sini jangakan jalan ateri jalan tol aja rusak atau bergelombang. Yang lebih mengenaskan di sini kalau musim hujan jalanan jadi kali karena ngak ada saluran air. Kenapa ya di negari ini pada saat pembangunan jalan tidak membangun saluran air atau got?

    Mengharapkan masyarakat pintar tapi kalau pemerintahnya bodoh ya susah toh, ya akhir sembrawut,,…

    1. arantan berkata:

      TQ, saya lengkapi postingnya

  4. wamul berkata:

    boleh nambahin om.yg ane salut disana ga ada bunyi klakson.pengemudinya sabar.menurut tour guide lokal.klakson hanya boleh dibunyikan oleh orang tertentu spt ambulance, militer, pemadam, polisi dll.
    karena ada peraturannya pidananya membunyikan klakson.
    bagi pengemudi motor pun disana bagaikan surga.jarang saya melihat orang memakai helm full face.motor pun banyak yg modification.populasi motornya pun ga jauh beda dengan jakarta.tp habit n attitude orang bangkok 2-3x lbh baik dibanding pengendara jakarta baik mobil ataupun motor.mana ada U-Turn di tol kan di jakarta?mana ada demo sambil naik motor tapi dengan tertibnya memakan ruas jalan sebelah kiri saja.sedangkan mobil tetap bisa dengan aman dan nyaman lewat ruas kanan sebelah kanan.meskipun macet panjang entah krn ada yg muter, nyebrang, lampu merah dll. namanya 2 jalur mobil ya mobil sepanjang apapun tetap 2 jalur ga kayak di jakarta 2 jalur mobil ya bisa 3-4 jalur.pemotor pun tertib di ruas paling kiri.para pedagang kaki lima pun tertib mereka hanya berjualan ditrotoar yg perbolehkan.tidak melewati trotoar tersebut.itu aja laporan ane om.

    1. arantan berkata:

      Iya hiks betul, comment Anda sebetulnya betul-betul bikin sedih

      1. wamul berkata:

        sama cari makanan halal susah om.apalagi di kaki5.yg pasti buah2an aja yg halal.hehehe

  5. stevant berkata:

    Berarti disimpulkan disini gak kenal budaya antri semua maunya duluan yak makanya tambah parah macetnya….

  6. robotic_munky berkata:

    pengendara motor banyak (bgt) yang ga pake helm, tapi ga srantalsrutul kaya di jakarta.
    cari makanan halal pinggir jalan susah bgt . . .
    yang paling sedih sih jajanan disana murah2. 100bath alias 30rb udah kenyang mampus . . .

  7. indrarosalia berkata:

    gue baca tulisan ini jadi kangen sama Bangkok. Memang demikian apa yang Mas Arantan tulis benar adanya.. Tadinya gue pikir gue dan rombongan gak kena macet parah karena kita jalan di protokol saja.. Tapi pas lewat jalanan kecil, ternyata gak separah jalanan kecil di Jakarta yang padat, semrawut dll..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s