Wah angka kecelakaan mudik 2013 menurun! Bersorak atau bersedih?

on

Saya harus bilang wow atau miapah?

Walaupun angkat kecelakaan lalulintas saat pulang-balik ke kampung belum final, tapi rasanya puncak arusnya sudah dilewati. Melihat berita-berita di media angka korban menurun jika dibandingkan angka kecelakaan tahun 2012,  seperti disebutkan di Kompas seperti berikut ini:

“Hingga kemarin, jumlah kecelakaan lalu lintas dalam Operasi Ketupat 2013, yaitu 2.616 kasus. Tahun lalu, untuk periode yang sama, ada 3.600 kasus,” kata Agus.

Menurun sekitar 12 persen

Angka penurunan 12 persen menurut saya adalah fantastis! Melihat angka dari 2011 ke 2012 naik lebih dari 10 persen, menurut hasil evaluasi mudik 2012 seperti diberitakan di otomotif disini

Kalau dari statistik melihat dari growth yang dipenggal 2 tahun, naik kemudian bisa pertumbuhan negatif, itu sudah sangat sesuatu sekali! Hanya dalam satu tahun dari pertumbuhan +10 bisa -12 persen, hebat, fantastis lho!

Angka memang membaik, tapi tetap ada kecelakaan, kalau harapannya bisa nol kecelakaan, memang jauh lah yang bisa adalah paling tidak menahan dan mengurangi terus presentasenya.

What is next?

Tetap perlu evaluasi

Di permukaan dari 2012 ke 2013, saya lihat sebetulnya kurang lebih penanganannya sama. Baik kekurangan maupun kelebihannya, perbaikan jalan setiap tahun selalu dilakukan mepet. Korban kecelakaan juga selalu lebih banyak terjadi pada roda dua dengan faktor penyebab paling tinggi:

Ia menambahkan, dari 2.616 kasus kecelakaan yang terjadi selama Operasi Ketupat 2013, sebanyak 515 kasus disebabkan oleh faktor kelelahan, 262 kasus akibat melanggar batas kecepatan, 324 kasus akibat tidak menjaga jarak antarkendaraan, dan 71 kasus akibat melanggar lampu lalu lintas. Jumlah tersebut juga mengalami penurunan daripada tahun sebelumnya, yaitu 831 kasus disebabkan kelelahan, 539 kasus akibat melanggar batas kecepatan, 470 kasus akibat tidak menjaga jarak antarkendaraan, dan 100 kasus disebabkan melanggar lampu lalu lintas.

Mudik bareng bahkan hampir gratis dengan menggunakan bus, kapal, kereta selalu juga dilakukan berbagai perusahaan termasuk dukungan pemerintah.

So apa bedanya? Kenapa bisa menurun drastis? Secara bentuk dukungan: sama, tapi memang ada detail-detail yang berperan. Sama yang dilakukan tapi volumenya meningkat. Semoga saja pertambahan volume mudik barengnya bisa lebih meningkat dari volume pertambahan teman-teman yang mau mudik.

Sosialisasi dari pemerhati keselamatan pun akhirnya tahun ini bisa tepat sasaran. Dari beberapa tahun lalu yang terus menyasar ke pemakaian handphone yang hanya menyumbang di bawah 1 persen, sekarang sosialisasi akhirnya bisa sadar untuk lebih di fokus tentang kelelahan.

Apalagi? Ya jangan tebak-tebak dan asumsi juga sih, harus pelajari dulu datanya, jangan menggunakan panca indera saja, misalnya ada orang di depan mengganggu berhandphone sambil menyetir kemudian berpikir itulah sumber utama kecelakaan. Next di tahun 2014, harus lebih fokus lagi ke apa yang paling bermakna, sesuaikan effort dengan keadaan di lapangan berdasarkan fakta terukur.

Menurut saya sih, kalau data-datanya sudah valid, congratulations to all! Well done.
Some people are still dead, but still a good job.

6 Comments Add yours

  1. stevant berkata:

    Jumlah pemudiknya sendiri naik atau turun? Kalau penurunan angka kecelakaan dibarengi dengan angka pemudik yang menurun tandanya bukan prestasi bisa2 malah naik atau minimal konstan. Jangan lupa mudik kali ini disertai peningkatan harga bbm, kebutuhan anak masuk sekolah, dan harga komoditas harian yg melonjak bisa jadi turut mengerem angka pemudik.

  2. Duinnn berkata:

    Khusus libur lebaran sebaiknya diperpanjang hingga 2 minggu sehingga arus mudik dan balik bisa berangsur-angsur dg waktu yang berbeda-beda, tidak dalam satu waktu.

  3. gasspoll83 berkata:

    salah satu stasiun tv harus di evaluasi tuh dengan membuat judul mudik = arisan nyawa

  4. 0 kecelakaan itu gak mungkin…
    minimal bisa di tekan sampai 1000 kasus. kalo di angka itu termasuk ok lah mengingat jalur yang di pakai n kapasitas jalan yang tidak mencukupi + pemudik yang membeludak.

    eniwei… bagi orang berkantong pas2an mudik naek motor adalah alternatif. bagaimana dengan kereta api?

  5. kym-sym berkata:

    aduh… itu motor cina lagi ditampilin…. mau dongs 😀

  6. * tgl cuti bersama & libur sekolah jaraknya agak jauh dengan lebaran –> rentang waktu lebih panjang bagi keberangkatan pemudik. beda dengan misalnya tgl cuti bersama & libur sekolah yang berjarak kurang dari 5 hari menuju lebaran

    * banyak pemudik yang agak kapok membawa sepeda motor mengingat cuaca kurang bersahabat dan kondisi jalan yang masih parah, baik dari segi kemulusan aspal, maupun kepadatan jalan. alternatifnya booking tiket pesawat atau kereta jauh-jauh hari. tahun ini booking tiket kereta bisa 90 hari menjelang keberangkatan plus fleksibilitas metode booking lewat minimart

    * kesiapan transportasi udara, citilink sudah kedatangan armada baru. lion ya masih sama banyaknya kayak dulu. garuda juga relatif tetap. meskipun berkurang dengan tutupnya batavia, tapi sepertinya armada baru yang ramai-ramai didatangkan garuda, citilink, dan sriwijaya lumayan menarik.

    * pemerintah perlu menonjolkan penurunan ini berkaitan pencitraan 2014. ini yang paling penting

Tinggalkan Balasan ke gasspoll83 Batalkan balasan