Ketika sampai di tempat cuci motor langganan dekat rumah, sudah ada sebuah Vespa LX yang sudah selesai di cuci dan tampak sedang di poles. Saya ke tempat cuci pun membawa Vespa LX, yang mau di cuci dan poles.
Si pemuda LX tinggal di Srengseng, masih kuliah di universitas binus yang juga deket tempat cuci. Karena menunggu motor di poles yang memakan waktu cukup lama, kami jadi ngobrol tentang pemeliharaan Vespa LX, termasuk bengkel-bengkel yang dekat dengan rumah. Sampai ngobrol tentang komunitas, komunitas, suara-suara dari CVT, getaran dan penanggulangannya.
Ya karena minoritas jadi merasa senasib! 🙂
Saya jadi ingat ketika orang sedang shopping di luar negeri, kalau mendengar percakapan berbahasa Indonesia, pasti mencari arah suara tersebut dan bahkan bisa ngobrol, dari mana oom?
josss mangtab
Kesamaan memang bisa mengakrabkan.
gak cuma di tempat nyuci pas brenti karena keujanan juga suka ditanya kalau motornya jarang….
Haha,memang mengasyikkan bila memiliki hal yg sama…