Nggak tahu apakah ini joke atau tidak.
Tapi saya sering dengar, andai pengendara kendaraan bermotor menabrak seekor kambing/sapi ternak sampai mati, maka si pengemudi harus mengganti sampai ke anak, cucunya, dikali-kali saja. Apalagi kalau kambing yang ditabrak sedang dalam keadaan hamil.
Lha, ini namanya perhitungan potential loss kan? Ya mungkin bisa jadi. Tapi apakah adil?
Kalau sampai brug! sek! matilah! Yang punya ternak pasti tidak mau dan tidak bisa menyalahkan ternaknya, tapi kenapa juga si gembalanya nggak menjaga ternaknya dengan benar toh?!
kambing emang suka nyelonong
Its real bro, gw ngalamin sendiri waktu dines di tugumulyo sumsel. Tp emang itu daerahnya yah rada masuk gitu. Entah klo daerah laen, apakah bener atau hanya ‘katanya’…
di Bekasi ada yang begitu. tetangga ada yang kena 300rb tuh nabrak anak kambing, tadinya minta 500rb. setelah nego jatuhnya 300rb.
kalo sampe ada ke anak cucu si kambing kekx terlalu berlebihan juga…
nah, berarti klo d Bekasi cuman sampe itungan usia dewasa aja 😀 (walau mungkin bervariasi jg)
khusus kambing, kalo ayam sepertinya tidak begitu juga. meskipun ada ganti rugi.
Itu sepertinya bukan hanya katanya… Ane lupa, kayanya ada dipelajaran agama….. Imho. Maaf jika ane salah. Tp ane tau itu bukan sekedar ungkapan. Coba bro arantan searching lg.
kalo alasannya agama kliatannya engga deh. kl hamil iya kambing atau hewan piaraan lainnya emang bisa beranak pinak. tp seandainya kita tabrak dan kita ganti seharga kambing tersebut plus ongkos belinya. atau kita ganti kambing sekalian. kan kambing baru tersebut jg bisa beranak-pinak. bisa gawat nanti kl nabarak kambing jantan. dihitung dr spermanya? soalnya bandot haha
kalo menurut ane yg awam, alo nabrak kambing lalu kambingnya mati cukup ganti seharga kambing yg mati.kan udah ditakdirkan kambingnya mati tertabrak.lagi pula yg gembaliin kambing kemana aja..? kambing harusnya diikat kan..? tempatnya dikandang kan..? tapi ane ga tau kalo masih ada yg make hukum begitu
beda tempat beda aturan .. pernah dengar cerita saudara didaerah papua sana nabrak babi penduduk ganti ruginya dihitung berdasar jumlah puting susunya/betina …apalagi kalo bunting alamat rugi besar tuh
*benar tidaknya wallahu alam 😀
bener kok apalagi daerah tambang di klmtn juga…..nabrak anjing aja jg diitung tujuh turunan, apalagi ternak
Sebenarnya sih itu penodongan yg disembunyikan dalam selimut “adat istiadat” setempat.
Mereka penguasa wilayah anda orang asing yg berbuat salah. Seekor kelinci dikerumuni kawanan serigala buas, pilihannya cuma dimakan atw dipermainkan dulu sebelum dimakan.
benar tuh om kalau di lampung hal seperti ini masih berlalu (apalagi di lingkungan suku asli)kalau nabrak hewan misal ayam mereka minta ganti rugi kambing karena kata mereka ayam ini bisa anak beranak sampai bisa buat beli kambing begitupun kalau nabrak kambing minta ganti ruginya seharga sapi alasanya seperti di atas
Rasanya pemikirannya bahwa itu daerah dia, kampungnya dia, sementara orang lewat adalah tamu. Jadi kalau si tamu menabrak asset di halamannya pastilah adalah kesalahan si tamu. Padahal jalan adalah milik umum dan tugasnya si gembala untuk mengamankan ternaknya.
Si pemilik kendaraan apa tidak bisa menuntut ganti rugi? Kan dia juga sebetulnya korban karena kesalahan gembala itu.
gak bisa nuntut lah om tau sendirilah seperti apa lampung itu
Iya, kalau sudah melihat banyak yang comment gini dan menyebar, kemungkinan memang ini benar.
Salah si peternak tuh,kambing sih main nyelonong aja..
pemerasan…..
di daerah serang begitu katanyah 🙂
salahin Kambingnya, kenapa tuh kambing gak septi riding ! Nyebrang gak liat kanan kiri ! Itu kambing sudah bikin pembodohan otomotif !
Wkwkwk, soale kambingnya belum diajarin mbaca buku septi riding, Mbah.
Pernah dengar juga sih, adil tidaknya perlu ditelaah lebih lanjut..
http://tanurblog.wordpress.com/2013/07/11/si-bebek-honda-tetap-meraja-yamaha/
Kalau kambing sampai nyasar ke jalan tol dan mengakibatkan kecelakaan beruntun yg salah siapa? Pengelola tol-nya atau pemilik kambingnya? Kebetulan kambing2nya nyelonong karena pagar tol-nya rubuh. Yang lebih rumit pengendara yang nabrak yg berada di urutan paling belakang dan tidak merasa salah karena anggapannya yang di depan berhenti mendadak bahkan diminta alamat dan no telpon untuk kepentingan asuransi pun menolak….share dikit urusan ternak penyebab kecelakaan.
bukan joke bukan hoax. di bbrapa tmpat kyk papua tuh gitu jg. klo nabrak babi (dsana ternak babi dibiarkan berkeliaran bebas) dihitung jumlah puting susunya. trus kalo lagi bunting dihitung juga brapa calon jabang baby-nya jg
beli kambing ah pesen yg hamil dan punya anak.
Ntu bener mas bero… Kalo disini kasusnya nabrak babi, soale lebi banyak babi dimari.. Kalo nabrak penduduk asli mala lebi ngeri mas bero… Konsekuensinya pasti mati meskipun yg ditabrak ga mati (cm luka2 dsb).. Kalo lg beruntung palingan disuru ganti rugi yg kisarannya ratusan juta perak…
itu benar dan kambing hanya sebagai alasan untuk pemerasan.
nabrak ayam jadi kambing,nabrak kambing jadi sapi.
alasan yang biasa digunakan adalah ternaknya adalah ternak bermutu bagus. dan susah diajak debat.
solusinya yaa selesaikandi kantor polisi, itupun kalo nggak apes, sbb ada juga anekdot ilang kambing kemudian lapor polisi malah ilang sapi.
itu alasan aja buat meras yg nabrak. itu lah yg terjadi sekarang ini. mental nya sudah jadi tukang peras semua. nga hanya terjadi di kampung. yg ekonomi lemah kalau tidak sengaja tersenggol dengan yg ekonomi lebih kuat langsung dengan sengaja mengambil kesempatan untuk meras yg ekonomi lebih kuat. orang nyebrang sembarangan ke senggol motor, pasti deh itu motor di peras, yg sebenarnya cuma lecet saja langsung harus ganti rugi ini itu sampai2 diminta bayar uang kaget, apa lagi kalo motor yg nyenggolnya motor bagus. habis lah sudah, minta ganti uang kagetnya nga akan tanggung-tanggung…..
harusnya yg punya kambing yg dituntut, wong merugikan/ mencelakakan pengguna jalan. kambing tempatnya bukan dijalan bung..
pernah nabrak kambing di jalanan donggala – palu.. tuh kambing mati, ane ndlosor..
begitu bisa berdiri gue bentak tuh orang2 yg ngrubungin ane, kambing siapa ni hah? bikin celaka orang ni !!
#gak ada yg mau ngakuin dan gue pergi tanpa harus ganti rugi,, cuma motor gue jg setengah bodynya ancur nggasruk aspal, jaket dan celana robek2
Kalau di Papua, nabrak babi dihitung per puting. kalau 1 puting minta diganti 1 juta, kebayang dong berapa juta yg mesti keluar?
pernah dengar di daerah jambi arah ke pekanbaru, kalau ada mobil yang melakukan kesalahan dalam kejadian kecelakaan, yang dihakimi massa bukan hanya pengemudi tapi juga seluruh penumpang yang ada di mobil tersebut….pesan moralnya sih katanya biar penumpang mobil selalu mengingatkan si pengemudi agar hati-hati….:) fyi kendaraan umum didaerah itu biasanya L300 yang biasanya ngebut dan tidak pakai aturan….
Kalo di kampung, nabrak kambing ya ganti rugi dengan “beli” kambing. Tapi kalo di kota ato jalan raya, ya ga usah ganti. Ajak berantem aja yg punya. Lha motor/mobil kan bayar pajak. Si kambing ga bayar pajak, ga berhak melintas di jalan raya. Tapi jalan raya loh ya. Kalo jalan kampung, ya damai aja.