Waktu saya hadir ke Mark Plus conference 2013, saya melihat banyak nama besar yang hadir di tempat, ada Pak Dahlan, Pak Jokowi, Dirut KA, Pak Hasnul, Pak Dino dan lain-lain. Mereka-mereka ini yang dianggap punya kontribusi exceptional secara marketing dalam bidangnya masing-masing.
Waktu opening speech dari Pak Dahlan, disebutkan ada 2 ciri manusia Indonesia modern. Yang pertama adalah anti susah! Pak Dahlan menyebutkan kalau saat ini dengan kaum menengah yang naik dan bertambah banyak, golongan ini termasuk golongan anti susah. Sehingga banyak program pemerintah gagal. Contohnya disebutkan penghematan listrik… sulit sekali mengajak orang untuk hidup hemat energi.
Yang kedua adalah manusia Indonesia juga mau serba cepat. Manusia Indonesia sekarang butuh perubahan … sekarang. Kalau disebutkan mau berencana/planning ini itu … kita nggak mau, nggak laku, pinginnya cepat-cepat-cepat! Handphone satu dianggap kurang, perlu tambahan lagi, tambahan lagi, layarnya diperbesar supaya semuanya menjadi cepat!
Pak Dahlan sama sekali tidak mengkaitkan openingnya ke soal ganjil -genap, tapi kedua hal ini bisa dianggap masukkan yang sangat bagus bagi keberlangsungan soal ganjil genap. Melihat perubahan orang Indonesia yang semakin anti susah dan mau serba cepat, tentunya akan sulit diajak untuk berpindah moda transportasi menggunakan angkutan publik.
Naik angkutan publik umum yang mass sudah pasti lebih sulit dan lebih lama … waduh iya juga, siapa yang siap susah dan lama?
mantap paklik dahlan
saya harapkan penerapan ganjil genap diaplikasikan untuk kendaraan roda 4 pribadi lebih dahulu, dievaluasi setelah satu bulan, kalo udah lancar baru ke kendaraan roda 2… secara mobil pribadi lebih gampang ngaturnya daripada motor yg bejubelan banyaknya…
enak yg punya 2 kendaraan yg plat nya ada yg ganjil & genap
http://beejarwadi.wordpress.com/2012/12/15/judule-ngimpi/
gimana kalo genap atau ganjil semua
semoga
ganjil genap tidak akan mengurangi kemacetan. mati satu tumbuh seribu
http://kphmph.wordpress.com/2012/12/15/opini-perang-ptwr-honda-cb150r-sf-vs-yamaha-new-v-ixion-lightning-10/
kalo sudah merasakan nyaman naik mobil pribadi emang susah disuruh beralih menggunakan transportasi umum yang ribet dan harus berdesak-desakan IMHO
Kalau dari pengalaman sih dulu jaman kuliah habis 2 jam setiap 1 trip, jadi PP total 4 jam untuk jarak tak sampai 20km. Bukan karena macet tapi karena sopir angkutannya hobi ngetem cari sewa. Kalau ditotal buat hobi ngetem ini sudah makan waktu 45 menit sendiri dari total 2 jam, ada kira-kira 4-6 kali ngetem selama perjalanan. Hilangkan dulu sistem setoran supaya efesiensi jadwal angkutan terlaksana.
hadow. tu mah masalah gampang. klo KTP udah kpake pake KTP bini / KTP prawan laen. kan bisa bli lg. n g kena progresif