Parkiran motor 250 cc di lobby Central Park, space masih tersedia banyak. Hanya saja kepala motor harus menghadap depan sedangkan tanahnya agak miring. Perlu di sadari motor kalau sudah 250 cc keatas disuruh mundur itu berat!
Hari ini kantor tempat saya bekerja yaitu XL mengadakan peresmian Xplor, yaitu konsep baru gerai XL dimana pelanggan bisa mencoba berbagai gadget Android, BB, iPhone, beragam aplikasi, bermain games dan lain-lain. Pelanggan diberikan experience dan belajar… explore! Xplor pertama ini dibuka di Mal Central Park, Jakarta – Barat.
Pertanyaan dari rekan saya yaitu mas Husni dari unit media relations sederhana saja: Wartawan yang pakai motor parkirnya dimana ya? Wah?
Detail-detail seperti ini selalu akan jadi pemikiran si pengundang saat mengundang wartawan. Si pengundang tentunya ingin supaya tamunya nyaman. Jam press conference dibuat sebelum deadline materi, makanan di sesuaikan, posisi tempatnya sendiri tentu jadi pertimbangan. Ya kecuali saat pembukaan Xplor ini dimana tempat acara memang harus dibuat di lokasinya gerai pertama ini di Central Park.
Ya bagi pengundang, alternative tempat acara di Jakarta sungguh banyak! Nggak usah repot! Kalau di gedung A parkirannya kecil, tinggal pindah aja ke gedung B, C, D dan seterusnya? Si pengundang juga memikirkan jalanannya macet atau nggak? Kira-kira misalnya undang wartawan di Ancol dengan content biasa-biasa aja, medianya pada mau datang nggak? Bagi pengundang mending bikin semuanya nyaman! Bikin acara di tengah kota yang nggak macet, parkiran enak, makanan enak, acara juga nggak usah terlalu lama, nara sumber pas dan mau-an…. apa lagi?
Memang selama ini pengguna motor dipinggirkan karena seolah daya beli pemotor itu kecil, golongan nggak penting, malah mungkin parkiran motor akan mengundang para alay untuk masuk mal high class… Bikin pemandangan rusak, nenteng helm di mal, bau pulak, beli juga kagak?! Kalau ada pemilik gedung masih berpikiran seperti itu berarti pemikirannya masih pada kebuthan konsumen satu persatu.
Ya gedung perkantoran high rise pun demikian. Parkir motor selalu penuh dan makin tambah penuh! Pemikirannya sama aja, pengguna motor itu tidak penting. For your info, ada VP, GM, manager yang naik motor tiap hari di kantor! Tahu tugas mereka seperti apa? Berapa orang report ke VP itu? Selain itu juga harus di pikirkan, support function pemotor, efeknya pada kelancaran bekerja sehari-hari? Kurir kantor kebanyakan naik apa? Siapa pengantar makanan? Tenaga security pakai kendaraan apa ke kantor? Ini harusnya juga jadi pertimbangan calon tennant…
Kalau mereka dihilangkan yang susah siapa?
bener.. motor jug butuh “keadilan”..
asik banget parkirannya
harusnya parkiran itu kayak gitu semua jadi motor dihargai juga
benernya emang dijukan utk 250cc keatas atau 250 emang boleh parkir disana mas??
Bukan cuma parkir motor, parkir sepeda buat B2Wers juga jarang yang mikirin, padahal hari gene banyak top eksekutif yang doyan B2W
orang indo selalu melihat kualitas orang dari penampilannya.
Pakai baju modis, wangi, barang branded, gadget canggih, dll di sanjung tinggi. Orang naik motor dianggap kelas dua.
Padahal si pemotor semua kartu atm ada tulisan prioritasnya khan kita tidak tahu 🙂
bukan cuman orang indonesia tapi seluruh dunia
stuju om, jarang bgt motor dikasi tmpat parkir yang didesain ‘murni’ buat parkir motor
kebanyakan yang ane liat , ky sembarangan cari tmpt kosong dipake jadi tmpt parkirny, makany ada yg sempit banget, gelap, jalanny ga enak dll
kesanny pengendara motor ga penting ~,~
motor menghadap keluar (begitu juga dengan mobil) sebagai salah satu prosedur keamanan supaya evakuasi dalam keadaan darurat berlangsung lebih cepat.
Gw pikir ngejar visual supaya keren
betul, saya setuju. pengendara sepeda motor juga bukan berarti orang miskin yang tidak punya uang. mal Grand Indonesia yang di seberang Plaza Indonesia juga walau mempunyai parkiran motor, tapi sang pemilik harus siap mental parkirkan motor tersayang di sana yang pasti akan lecet dikarnakan sempitnya tempat parkir, apalagi pemilik motor di atas 200cc.