Benson tidak mampu raih target 2010, semoga 2011 bisa raih target nasional ya

Tempointeraktif.com menulis di sini tentang laporan hasil penjualan Kymco Benson yang belum mampu meraih target, dari target penjualan sebanyak 500 motor, yang terjual sepanjang 2010 sejak Maret adalah sebanyak 375 motor.

Seperti yang sebelumnya gw pernah tulis. Pekerjaan rumahnya Benson masih banyak, yang paling utamanya adalah untuk meyakinkan publik terhadap merk Kymco apalagi Benson. Kymconya sendiri bisa berarti bagus atau bisa juga berarti buruk, buruk dalam arti kasus Lippo dan sempat terombang-ambing vakum.

Kalau satu tahun 375 motor, berarti sebulan kira-kira Benson berhasil menjual hampir 40 motor! 375 motor dalam 1 tahun, banyak kah? Tergantung melihatnya, Honda PCX yang harganya 32 juta juga cuman rata-rata penjualannya sekitar 390 unit… sebulan. Gw bego ya melakukan komparasi dengan PCX? ya Honda kan menjual secara nasional dengan marketing effort yang jaul lebih besar gitu lho? dan AHM juga sudah punya jaringan dukungan service serta pengalaman bertahun-tahun kan?

Ya adil atau nggak adil… konsumen akan melihatnya seperti itu!
Buat apa konsumen beli motor matic 24 juta dengan brand Benson-Kymco dari Taiwan kalau ada PCX yang CBU juga dari Thai? PCX jumlahnya lebih banyak, jaringan service pasti bagus, parts banyak dan terjamin, dengan dukungan nama besar Honda?! weleh-weleh…

Saya mau datang lho...

Ini baru satu PCX. Piaggio juga mau ikut main gila dengan main di 20 jtan, PIAGGIO lho brand premium beneran! Apalagi dengan gocekan Vietnam. Tambah jepitan lagi dong si Benson? Benson juga mesti aware dengan ini.

2011 baiknya mesti gimana dong? mesti cepet reposition barang deh, Benson Like yaitu tipe terlarisnya mesti nurunin harga lagi sampai di bawah 20 jt-an! Head to head di pasar tergemuk matic tapi dengan memberikan fitur lebih. Kalau mau segmen premium beraattttt, imagenya belum sampai! Secara Internasionalpun Kymco bukan motor premium.

Mau dipeluas 2011 secara nasional pun akan berat, salah-salah cuman keluar investasi tapi nggak berujung ke penjualan kemudian ujung-ujungnya frustasi karena target nggak tercapai kemudian dimarahin principal kemudian selisih dan kemudian ilang lagi dari Indonesia.

9 Comments Add yours

  1. padahal Kymco starter matic di mari dan konsenya jg di matic, tp kok perkembangannya ga signifikan ya, setahuku…*CMIIW

  2. kodokijo berkata:

    Sayang sekali, padahal motornya awet kok dan gak banyak tingkah, soalnya temen dan tetangga ada yg pake. Dua kendala yg dihadapi, yg pertama faktor merk yg gak populer dan kedua jaringan 3s amat gak memadai. Jadi gimana mau survive? Boro2 mikirin berkembang pesat. Apalagi daerah jualannya cuma Bali & sekitarnya, lebih berat lagi kalo mau mencapai target penjualan yg memadai.

  3. arif rakhman berkata:

    kenapa gak diurus aja sih proses menjadi ATPM gitu, biar harga bisa ditekan? maaf kalo keliru.

  4. aWi berkata:

    Motor bagus, saya suka. Tapi agak mahal. Kalau bisa ditekan ke sekitar 18-19 juta, bisa menarik… (soalnya sudah melewati angka psikologis 20 juta) — jenis skutik premium.

    Mudah-mudahan Kymco terus bisa berkembang di sini. whatever the name

  5. Moby berkata:

    Benson itu marketing campaignnya gak jelas bahkan marcommnya aja ngga ada.Semua lsg ditangani owner, managementnya kayak management toko kelontong di glodok.Gimana mau bersaing dgn produsen lain eh iya Benson bukan produsen juga anyway…gw baca di forum kymco.or.id malah ada konsumen yg dibilangin ngga usah komplen dan kritis krn QC yang amburadul… weleh

  6. bin Assant berkata:

    kelihatannya benson (kymco) mau ambil pasar segmented, dan memang produk2nya banyak yang beli adalah pemakai kymco sebelumnya. mungkin sama lah dengan pemakai vespa yang juga biasanya beli unit ke-2 dst. dan rata-2 para kymcoers ini fanatik dengan brand ini bro. jadi mau dibilingin produk gagal atau merk antah berantah… ya cuek bebek lah (bebek aja gak cuek)

  7. spiritofjava berkata:

    untuk like 150, harga turun dikit boleh juga, tapi yg lebih penting, jaringannya itu lho, minimal tiap kota besar di jawa ada 1, misal untuk jateng di solo, semarang, dan purwokerto, cukup mewakili jawa tengah baik dari lokasi maupun pertimbangan daya beli masyarakat,
    I LIKE, LIKE 150

Tinggalkan Balasan ke basheerradman58 Batalkan balasan